Thursday, May 21, 2015
Ukraina krisis: tahanan Kiev 'mengakui berada di tentara Rusia'
Dua orang ditangkap oleh pasukan Ukraina, Sabtu telah mengaku menjadi anggota angkatan bersenjata Rusia, laporan mediator Eropa mengatakan Masternorthard
Pasangan ini diwawancarai di sebuah rumah sakit militer di Kiev oleh anggota Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).
"Mereka bersenjata tetapi harus ada perintah untuk menyerang," kata badan keamanan.
Rusia belum menanggapi klaim terbaru, namun sebelumnya mengatakan kedua orang itu tidak lagi melayani tentara.
Orang-orang telah melakukan perjalanan ke Ukraina pada "misi pengintaian", menurut OSCE.
"Salah satu dari mereka mengatakan ia telah menerima perintah dari unit militer untuk pergi ke Ukraina. Dia adalah 'memutar' setelah tiga bulan. Keduanya mengatakan mereka telah ke Ukraina pada misi 'sebelumnya," tambahnya Anime Indonesia
"Salah satu dari mereka menekankan berulang kali bahwa tidak ada pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran di Ukraina."
Pemerintah Ukraina, para pemimpin Barat dan NATO mengatakan ada bukti jelas bahwa Rusia adalah membantu para pemberontak dengan senjata berat dan tentara. Ahli independen menggemakan tuduhan itu.
Moskow membantah, bersikeras bahwa setiap Rusia melayani dengan pemberontak yang "relawan".
'Kesaksian Nyaman'
Orang-orang terluka dan ditangkap oleh pasukan Ukraina di kota Shchastya, hampir 30km (19 mil) dari perbatasan Rusia, Sabtu. Mereka dituduh terlibat dalam "kegiatan teroris".
Igor Konashenkov, juru bicara kementerian Rusia pertahanan, mengatakan pada hari Senin bahwa dua tahanan tidak melayani tentara, tapi mantan yang.
Dia mengklaim mereka telah dianiaya oleh pasukan khusus Ukraina yang memiliki "mengalahkan kesaksian nyaman dari mereka".
Pemberontak di timur Ukraina mengatakan orang-orang itu polisi dari wilayah Luhansk Ukraina.
Jeda dalam konflik di Ukraina timur sejak gencatan senjata Februari telah diselingi oleh sering pelanggaran migran-asia-malaysia
Pada hari Kamis militer di Kiev mengatakan satu reparasi Ukraina telah tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan oleh separatis.
Wakil kepala OSCE di Ukraina, Alexander Hug, memperingatkan bahwa "lingkup geografis konflik tampaknya menyebar".
"Misi ini juga diamati gerakan atau kehadiran senjata di kedua sisi garis kontak," tambahnya.
Lebih dari 6.000 orang telah tewas dalam pertempuran yang dimulai pada April 2014 ketika pemberontak merebut sebagian besar dari Donetsk dan Luhansk daerah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment